D’Media (15/06/2022)
– Selain buku cerita, pop up book
menjadi salah satu bentuk karya seni yang menarik dan banyak digemari oleh
anak-anak. Hal ini mendorong Rozi Hamdhani, salah satu Alumnus S1 Prodi Desain
Komunikasi Visual Universitas Dinamika untuk membuat sebuah karya pop up book dengan tema “ABC Hewanku”.
Uniknya, buku setebal 30 halaman ini juga memuat gambar bahasa isyarat di
dalamnya karena ditujukan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).
“Jadi
dalam pop up book ini saya buat
ilustrasi tentang hewan bagi anak-anak tunarungu dan tunagrahita,” ungkap
Alumnus angkatan 2018 ini. Setelah ide dan saran dari dosen pembimbing didapat,
Rozi langsung melakukan survei sekolah yang akan dibantu. “Akhirnya saya
mendapatkan salah satu sekolah di daerah Tanjungsari yaitu SLB-BC Sasanti
Wiyata jenjang TKLB-BC dan langsung menemui Ibu Umi Giarti selaku Kepala
Sekolah,” tutur Rozi.
Rozi
pun sempat terjun langsung untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah
tersebut. “Saya melihat semangat anak-anak disana sangat tinggi namun memang
ada keterbatasan buku dari pihak sekolah,” terang Rozi. Setelah melakukan
diskusi, Kepala Sekolah SLB-BC Sasanti Wiyata menerangkan bahwa selama ini para
pengajar juga sudah membawakan barang-barang nyata secara langsung sebagai
bahan pembelajaran. “Jadi misal tema pembelajarannya tentang buah, guru-guru
membawa buah secara langsung karena bahannya kan masih mudah didapatkan. Nah
tapi kalau mengenalkan hewan kan susah membawanya secara langsung, jadi makanya
saya buat pop up book bertema hewan
ini,” terangnya. Dalam pop up book ini
Rozi menampilkan beberapa hewan yang mudah diingat oleh anak-anak berkebutuhan
khusus seperti misalnya anjing, gajah, kodok, harimau, paus dan masih banyak
lagi.
Rozi yang sekarang sudah bekerja menjadi Graphic Designer di salah satu perusahaan media ini menuturkan butuh waktu kurang lebih tiga bulan untuk membuat pop up book ini. “Saya mengerjakan desainnya dari bulan September sampai November 2021 dan cetak bukunya sendiri butuh waktu satu bulan lamanya,” tutur mantan ketua HIMA DKV ini. Selama proses pembuatan pop up book, Rozi mengungkapkan kesulitannya dalam menggambarkan bahasa isyarat yang ada di dalam buku. “Jadi bahasa isyarat kan ada dua, bisindo dan sibi, nah saya kurang paham betul akhirnya saya belajar dari Youtube dan teman-teman yang memahami dan akhirnya memutuskan menggunakan bahasa isyarat yang sibi,” ujar Rozi.
Setelah
menyelesaikan karya Tugas Akhirnya ini, apresiasi didapatkan oleh Rozi dari
kedua dosen pembimbingnya. Dhika Yuan Yurisma, salah satu dosen pembimbing
mengatakan bahwa pop up book “ABC
Hewanku” ini melebihi ekspetasinya. “Rozi memang sangat kuat di bidang
ilustrasi, maka dari itu saya sarankan dia untuk membuat suatu media dengan
bantuan ilustrasi yang menarik,” ungkap Kaprodi DKV Undika ini. Dhika pun
berharap pop up book ini dapat
membantu orang tua dan guru-guru dalam mendidik putra putrinya dalam hal
pembelajaran. “Harapanya buku ini juga dapat dikembangkan dalam tema lainnya,
misal pengenalan terkait buah, sayur dan lain sebagainya,” pesannya. (Cla)